- November 10, 2022
- Posted by: Pengelola Web 2 Disdik
- Category: Pendidikan
DisdikMC – Palangka Raya, dalam rangka Memperingati Hari Pahlawan pada 10 November 2022, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan Upacara Bendera di lapangan Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah.
Bertindak sebagai Pembina Upacara, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, H. Achmad Syaifudi, didampingi oleh Pejabat Esl. III, Korwas dan semua Pengawas, Kasi/Kasubbag, serta Sub Koordinator. Peserta upacara adalah seluruh ASN dan PPNPN lingkup Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah.
Upacara Bendera berlangsung dengan hikmat, tertib dan lancar.
Dalam upacara bendera ini dibacakan Pesan Perjuangan dari beberapa Pahlawan Nasional, diantaranya :
Abdul Muis :
“Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda – pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang.”
(Menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad dan sebagai wakil SI)
Ki Hajar Dewantara :
“Ing Ngarso Sung Tulodo” (di depan memberi contoh)
“Ing Madyo Mangun Karso” (di tengah memberi semangat)
“Tut Wuri Handayani” (di belakang memberi dorongan)
(Semboyan yang diajarkan saat Ki Hajar Dewantara merintis Taman Siswa yang didirikan pada tahun 1922 dan hingga kini masih dipakai dalam dunia pendidikan)
Dokter Cipto Mangunkusumo :
“Hari kemudian dari pada tanah kita dan rakyat kita terletak dalam hari sekarang, hari sekarang itu ialah kamu, hari Generasi Muda!”
Tjut Nyak Dien :
“Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan.”
Gubernur Suryo :
“Berulang – ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali.”
(Pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya)
R.A. Kartini :
“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung.”
Jenderal Sudirman :
“Tempat saya yang terbaik adalah ditengah – tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus.”
(Disampaikan pada jam – jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya)
Prof. Moh. Yamin, S.H :
“Cita – cita Persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar – benar didukung oleh kekuatan – kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri.”
(Disampaikan pada konggres II di Jakarta pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia menjabat sebagai sekretaris)
Pattimura :
“Pattimura – Pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura – Pattimura muda akan bangkit.”
(Disampaikan pada saat akan digantung di Kota Ambon tanggal 16 Desember 1817)
Nyi Ageng Serang :
“Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya.”
(Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut/rakyat akibat perlakuan kaum penjajah)
Teuku Nyak Arif :
“Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama.”
(Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera)