PENDIDIKAN KARAKTER TETAP DIHADIRKAN DALAM MASA PANDEMI

Dra. Hj. TATI SUMIATI, M.Si (Pengawas SMA Provinsi Kalimantan Tengah)

Hampir satu warsa Wabah Corona Virus Disease tahun 2019 (Covid-19) belum juga sirna. Tidak ada yang dapat mempredikasi kapan pandemic  berkahir, namun semua komponen sendi kehidupan harus tetap berjalan, termasuk dunia pendidikan.

Mengacu surat edaran yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait pelaksanaan pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), yaitu surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Corona virus Disease (Covid-19). Berkenaan dengan penyebaran Coronavirus Disease (Covid – 19) yang semakin meningkat, maka kesehatan lahir dan bathin siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah menjadi pertimbangan utama pelaksanaan kebijakan pendidikan.

Proses belajar dari rumah dilakukan memberikan pengalaman   belajar   yang   bermakna   bagi   siswa,   tanpa   terbebani   tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.

Kemudian sesuai dengan Surat Edaran Sesjen Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah  Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk memberikan materi pembelajaran berfokus pada perkembangan anak didik sehingga siswa memiliki kemampuan literasi dan numerasi serta berkarakter.  

Memeperhatikan kedua regulasi diatas dapat diartikan bahwa, pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilaksanakan dengan memberikan pengalaman belajar yang bermakna, focus pada perkembangan peserta didk serta materi materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan, konteks budaya, dan focus pada penguatan karakter

Berkaitan dengan karakter siswa dalam masa pandemic, menjadi hal yang krusial. Secara teknis peserta didik suka atau tidak suka harus mengikuti proses belajar melalui jaringan internet. Pelaksaan pembalajaran yang biasanya dilakukan dengan tatap muka langsung kini harus belajar didalam jaringan (daring) atau di luar jaringan (luring). Hal ini tentu akan memberikan pengalaman dan dampak berbeda terhadap perkembangan dan karakter siswa. Menurut Psikolog Kartika (2020) dalam harian https://www.harianbhirawa.co.id/ disuratkan bahwa belajar daring siswa merasa bosan mengikuti pelajaran dan sulit menangkap materi pelajaran yang diberikan guru, selain itu siswa menjadi malas dan kurang disiplin karena mereka merasa tidak ada yang mengawasi.  Hal serupa juga dikeluhkan oleh beberapa pengajar yang merasa kesulitan meyakinkan siswanya mengikuti pembelajaran, karena seringkali pada saat pemebelajaran berlangsung siswa tidak mengidupkan video dengan alasan jaringan atau quota internet terbatas.

H. Ahmad Syaifudi, S.Pd.MSM. Plt. Kadisdik Provinsi Kalimantan Tengah

Namun walaupun demikian sebenarnya pembelajaran jarak jauh (PJJ) diterapkan melalui asyincronus atau syncronus istilah lain daring dan luring oleh para pendidik seyogianya memberikan dampak positif terhadap karakter siswa, sebagimana telah dibuktikan beberapa peneliti yang dirangkum oleh Divayana (dkk) : 2020. dinyatakan bahwa pembelajaran synchronous dan Asynchronous dapat membantu mewujudkan kemandirian siswa sehingga efektivitas proses pembelajaran dan penguatan kompetensi afektif dapat tercapai. Artinya pada saat pelaksanaan tatap muka langsung secara virtual, sebenarnya secara tidak langsung siswa diedukasi lebih disiplin, jujur dan bertanggung jawab demikian juga pada saat diberikan tugas dan mengikuti pembelajaran dalam Google Class room contohnya, siswa diharapkan lebih mandiri dan literat. Sebagaimana yang distuliskan oleh Tri Wibowo Agung, dkk (2014)  bahwa E-learning dapat melatih kemandirian siswa dalam teknis dan pengalaman menggunakannya. Selain itu, elearning juga dapat membantu guru dalam memantau keaktifan siswa dengan berbagai penugasan yang diberikan, forum diskusi maupun aktivitas yang lain, sehingga karakter siswa dapat dideskripsikan melalui e-learning.

Melihat fenomena diatas, menjadi “PR”. Upaya peningkatan karakter siswa disatuan pendidikan diera pandemic menjadi tanggung jawab bersama. Pandemic covid-19 merupakan keniscayaan yag tak dapat dielakan. Hal ini menjadi tantangan yang harus dihadapi. Perubahan cara belajar memiliki konsekwensi, namun tujuan pendidikan agar siswa memiliki kecerdasan, keterampilan dan berkarkter  sesuai ketentuan tetap harus diutamakan. Pandemi jangan jadi penghalang untuk meningkatkan karakter Ungkap Plt. Kadisdik Provinsi Kalimantan Tengah H. Ahmad Syaifudi, S.Pd., MSM. pada saat upacara di SMAN-3 Palangkaraya senin, 8 Pebruari 2021 secara virtual. ( https://youtu.be/QlwH03vsZE8).

Selain itu beliau menghimbau kepada seluruh warga sekolah tak terkecuali pengawas sekolah untuk tetap bersemangat menjalankan kewajiban, pandemic bukan halangan atau hambatan untuk mencapai tujuan pendidikan, Imbuhnya.

Sumber  :
https://www.harianbhirawa.co.id/ada-dampak-negatif-dalam-pembelajaran-daring/ Posted on 23/09/2020
Divayana (dkk). 2020.  Pemberdayaan pembelajaran synchronous dan Asynchronous Berbasis Nilai-Nilai Aneka Dalam Upaya Peningkatan Karakter Positif Siswa. Proceeding Senadimas Undiksha. ISBN 978-623-7482-47-5 
Tri Wibowo Agung, Akhlis ,  Eko Nugroho Pengembangan .2014 LMS (Learning Management System) Berbasis Web untuk Mengukur Pemahaman Konsep dan Karakter Siswa. Scientific Journal of Informatics , Vol. 1, No. 2,