- July 18, 2018
- Posted by: pengelola
- Category: Headline, Pendidikan
Kepedulian Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran terhadap dunia pendidikan, tidak perlu diragukan lagi. Selain menggelontorkan anggaran sebesar 27 persen dari APBD Kalteng 2018, suami Yulistra Ivo Sugianto Sabran ini juga memperhatikan pendidikan karakter siswa. Bahkan, secara khusus ia berpesan agar kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah/Madrasah (MPLS/M) tidak diwarnai aksi perpeloncoan.
Publik tentu sudah akrab dengan sebutan Masa Orientasi Siswa (MOS) yang sekarang disebut MPLS. Gubernur menginginkan, MPLS menjadi kegiatan pengenalan lingkungan baru yang nyaman dan aman. Serta, peserta didik baru diperlakukan dengan baik, wajar, dan ramah. Sehingga, MPLS dapat memberikan kesan positif dan pembelajaran efektif lagi menyenangkan. Tak hanya itu, orang nomor satu di Pemprov Kalteng ini juga berharap, pengenalan lingkungan sekolah tidak diikuti kegiatan yang tidak terpuji, seperti perpeloncoan.
“Saya perintahkan agar dihindari kegiatan yang mengarah perpeloncoan. Kenalkan dan jelaskan tata tertib sekolah maupun madrasah agar para peserta didik baru mengetahui hak dan kewajibannya sebagai siswa. Perkenalkan juga berbagai kegiatan ektrakurikuler sebagai pilihan dalam mengembangkan potensi bakatnya,” ujarnya, Senin (16/7).
Bagi gubernur, pendidikan merupakan investasi jangka panjang untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan bahagia. Karena itu, pelaksanaan pendidikan mesti diikuti perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi, dan pelaporan yang baik, transparan dan akuntabel. Sehingga, visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan pendidikan Kalteng Berkah dapat diwujudkan.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Slamet Winaryo mengatakan, kepala sekolah (kasek) mesti dapat melaksanakan fungsi manajerial, supervisor, dan pengembangan kewirausahaan dengan efektif dan baik. Ia juga mengharapkan, guru melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mengajar, mendidik, melatih, dan membimbing para siswa dengan baik dan benar. “Peran guru dalam memberikan kasih sayang kepada para peserta didiknya agar menjadi pribadi-pribadi yang berkarakter unggul tidak dapat digantikan dengan alat apapun,” terang dia.
Pihaknya juga mengharap siswa fokus, semangat dan tekun dalam belajar. Serta hormat kepada kedua orangtua, guru dan menghindari perilaku tidak terpuji.
“Hindari penyalah gunaan narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya. Hindari dan jangan merokok karena dapat merusak kesehatan dan masa depan. Perbanyak sahabat sewaktu muda dan hindari pacaran pada masa sekolah karena berdampak negatif dalam perilaku usia muda, seperti terjadi seks bebas dan pelanggaran norma lainnya,” tukas dia. (KPc)