- September 3, 2024
- Posted by: userdisdik4 disdik kalteng
- Category: Headline, Pendidikan
Palangka Raya – Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Muhammad Reza Prabowo, dalam perbincangannya dengan Pro 3 RRI Kalteng, Senin (2/9/2024), menegaskan pentingnya Program 5.000 Rumah Guru Berkah sebagai bentuk apresiasi dari Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran terhadap para guru di wilayah tersebut. Program ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru di samping pemberian tunjangan dan insentif.
Menurut Reza, Program 5.000 Rumah Guru ini terwujud berkat kolaborasi dengan PT. Bank Kalteng, di mana Gubernur Kalteng berperan sebagai pemegang saham pengendali. “Pak Gubernur mampu memberikan intervensi kebijakan yang meringankan para guru dalam memiliki rumah,” ujar Reza.
Lebih lanjut, Reza menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalteng berperan dalam menyiapkan DP 0%, dengan subsidi sebesar Rp10 juta per orang per rumah. Sementara itu, intervensi kebijakan bunga kredit oleh Gubernur melalui Bank Kalteng membuat dua tahun pertama bunga hanya 7%, dan 9% untuk tahun-tahun selanjutnya.
Program ini juga memberikan keringanan berupa grace period selama tiga bulan. “Guru kita diberi kesempatan untuk melengkapi perabotan rumah tangga sebelum memulai cicilan, ini termasuk untuk membeli kasur, pendingin ruangan, dan peralatan rumah tangga lainnya,” jelas Reza.
Dalam hal tipe rumah, Reza menyebut bahwa tidak ada kategori tertentu. “Tipe rumah yang disiapkan mulai dari tipe 36 hingga 70, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan guru. Kami berharap tipe cluster yang diterapkan dapat membentuk pusat-pusat ekonomi baru di 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah,” tambahnya.
Mengenai mekanisme program, Reza mengungkapkan bahwa pada awalnya program ini ditujukan untuk guru-guru SMA, SMK, dan SLB di bawah naungan Pemprov. Namun, melihat tingginya animo, cakupan program diperluas untuk mencakup guru SD dan SMP, sehingga total lebih dari 42.000 guru dapat mengikuti program ini.
Reza juga menekankan bahwa meskipun status guru masih honorer, mereka tetap bisa mengikuti program ini, terutama jika mereka memiliki usaha tambahan, seperti kebun kelapa sawit. “Bank Kalteng yang akan menyeleksi kelayakan mereka untuk mendapatkan program ini,” katanya.
Reza berharap Program 5.000 Rumah Guru ini dapat memberikan tempat tinggal yang layak bagi para guru di Kalimantan Tengah, yang pada gilirannya akan meningkatkan profesionalisme dan semangat mereka dalam mengajar.
Program ini telah mendapat sambutan positif dari para guru, salah satunya Kristina, seorang guru dari pedalaman Kabupaten Gunung Mas. Kristina mengatakan, “Program 5.000 Rumah ini sangat memudahkan guru-guru, terutama yang masih tinggal di rumah dinas, untuk memiliki rumah sendiri tanpa harus menabung bertahun-tahun.”
Namun, Kristina juga menyoroti bahwa program ini masih belum banyak diketahui oleh guru-guru di pelosok Kalimantan Tengah. “Saya berharap pemerintah lebih gencar mensosialisasikan program ini agar lebih banyak guru di pelosok yang tahu dan bisa memiliki hunian sendiri,” tambahnya.
Kristina berharap program ini dapat terus berlanjut, mengingat masih banyak guru yang memerlukan bantuan kesejahteraan. “Meskipun sudah menerima gaji dan tunjangan, rasanya belum cukup untuk membeli rumah. Program ini adalah bentuk apresiasi yang sangat baik untuk guru-guru, terutama yang mengajar di pelosok,” tutup Kristina.
(Rzn/Foto: Media Disdik)