Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran: Majelis Kalteng Bersholawat Sebagai Wujud Syukur dan Kebersamaan

Pangkalan Bun – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran menyampaikan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepada daerah Kalimantan Tengah dalam sambutannya pada acara Kalteng Bersholawat bersama Habib Ali Zainal Abidin Assegaf dan Habib Muhammad Farid Al-Muthohar. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-67 Provinsi Kalimantan Tengah dan berlangsung di Stadion Sampuraga, Pangkalan Bun, Jumat malam, (5/72024).

 

“Majelis Kalteng Bersholawat ini sebagai salah satu bentuk syukur atas semua nikmat yang telah Allah berikan kepada daerah Kalimantan Tengah, Bumi Tambun Bungai yang kita cintai ini. Berusia 67 tahun, kita bisa merasakan berbagai kemajuan pembangunan yang tidak lepas dari jerih payah dan doa-doa para pendahulu dan seluruh masyarakat Kalimantan Tengah,” ujar Sugianto.

Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran saat menyampaikan sambutan

Gubernur menekankan bahwa majelis ini juga menjadi sarana untuk memperkuat iman dan taqwa kepada Allah SWT serta mempertebal rasa cinta kepada Rasulullah SAW. “Majelis ini sekaligus dapat diharapkan menjadi sarana untuk memperkuat iman dan taqwa kita kepada Allah SWT dan mempertebal rasa kecintaan kita kepada Rasulullah SAW, serta semoga Majelis Kalteng Bersholawat semakin mempererat silaturahmi, silaturahim, keharmonisan, dan persatuan kita semua untuk bersama-sama membangun Kalimantan Tengah menuju Kalimantan Tengah Berkah, Maju dan Bermartabat,” lanjutnya.

Gubernur juga berharap agar malam yang penuh berkah ini dapat membawa syafaat dari Rasulullah SAW kepada semua yang hadir. “Mudah-mudahan malam yang penuh berkah ini kita semua mendapat Syafaat dari Baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,” tuturnya.

Antusias masyarakat menghadiri Kalteng Bersholawat

Sugianto mengajak masyarakat untuk meluangkan waktu dalam kegiatan-kegiatan keagamaan seperti Majelis Sholawat, di tengah kesibukan mencari nafkah. Ia mengungkapkan bahwa selama masa kepemimpinannya, kegiatan Kalteng Bersholawat telah rutin diadakan di berbagai kabupaten dan kota se-Kalimantan Tengah. “Mungkin hari-hari kita bekerja untuk mencari nafkah untuk keluarga, untuk anak, untuk istri. Tapi ada waktunya kita harus bersama-sama duduk di Majelis Sholawat, dan alhamdulillah sejak kami jadi Gubernur Kalimantan Tengah, kami terus mengadakan Kalteng berselawat di kabupaten/kota se Kalimantan Tengah,” jelasnya.

Gubernur juga mengingatkan bahwa meskipun manusia sering terjebak dalam urusan duniawi, pada akhirnya semua akan kembali kepada Allah SWT. “Yang kita inginkan kita mencari dunia dan dunia, itu tidak ada habisnya, seperti minum air laut dan haus terus akan dunia. Tetapi yang pasti, yang saya sampaikan kepada jamaah bersama Bapak Ibu seluruh Kalimantan Tengah baik agama yang lain, bahwa pada waktunya yang pasti manusia pasti mati, semua makhluk yang bernyawa pasti mati. Manusia ini adalah perjalanan, kehidupan perjalanan, ada kelahiran, ada kehidupan, terus ada lagi nanti kematian,” ungkapnya.

Antusias masyarakat menghadiri Kalteng Bersholawat

Ia menekankan pentingnya ingat akan kematian sebagai pengingat diri untuk kembali ke pangkuan Allah SWT dan mengajak untuk bersedekah serta cinta kepada Allah, Rasulullah, dan sesama. “Insyaallah apabila manusia itu ingat akan kematian, itu untuk pengingat diri kita bahwa pada waktunya kita akan kembali ke pangkuan Allah SWT. Maka dari itu pesan saya selaku Gubernur dan secara pribadi serta untuk saya pribadi, ada dua hal kalau untuk menggapai keberuntungan baik dunia maupun akhirat, semisal Bapak Ibu bekerja siang malam 24 jam penuh, perlu diingat kalau bapak ibu ada rezeki dari Allah SWT, jangan lupa bahwa ada orang-orang yang tidak mampu, bersedekahlah bapak ibu. Kalau yang bekerja dan pengusaha lewat untungnya bersedekah, kalau yang punya jabatan, lewat kebijakannya untuk bersedekah,” pesannya.

 

“Kemudian yang kedua, kita mengingat kepada Allah dengan Rasulullah, berpegang teguh kepada Allah kepada rasul Allah. Cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta kepada orang tua kita, cinta kepada habaib dan para ulama, Insyaallah selamat dunia akhirat,” tambahnya.

 

Sementara itu, Plt. Kadisdik Kalteng Muhammad Reza Prabowo, yang juga hadir dalam acara tersebut, menyampaikan bahwa kegiatan Kalteng Bersholawat merupakan momen penting untuk mempererat hubungan spiritual dan sosial masyarakat. “Acara seperti Kalteng Bersholawat ini tidak hanya memperkuat iman dan taqwa, tetapi juga mempererat hubungan sosial di antara kita. Kami di Dinas Pendidikan Kalteng mendukung penuh kegiatan ini sebagai bagian dari upaya membangun karakter dan moral generasi muda kita,” ungkap Reza.

Plt. Kadisdik Kalteng Muhammad Reza Prabowo (kanan) bersama Plt. Kadisdagperin Kalteng Rangga Lesmana (kiri) saat menghadiri Kalteng Bersholawat

Reza juga menekankan pentingnya pendidikan karakter melalui kegiatan keagamaan dan budaya, sebagai fondasi untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia dan berintegritas. “Pendidikan karakter melalui kegiatan keagamaan dan budaya sangat penting untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia dan berintegritas. Kami akan terus mendorong sekolah-sekolah di Kalteng untuk mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam proses belajar mengajar,” tambahnya.

Muhammad Reza Prabowo seusai kegiatan Kalteng Bersholawat

Selain itu, Reza menyoroti pentingnya peran keluarga dalam mendidik anak-anak agar memiliki dasar spiritual yang kuat. “Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak-anak. Penting bagi orang tua untuk menanamkan nilai-nilai agama dan moral sejak dini, sehingga anak-anak kita tumbuh menjadi individu yang beriman, berakhlak baik, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya.

 

Turut hadir pada kegiatan Kalteng Bersholawat yakni Anggota DPR RI yang juga Ketua Umum DAD Kalteng H. Agustiar Sabran, Ketua TP-PKK Provinsi Kalteng Ivo Sugianto Sabran, Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo, Anggota Forkopimda Prov. Kalteng, Sekretaris Daerah Prov. Kalteng H. Nuryakin, Pj. Bupati Kotawaringin Barat H. Budi Santosa, Bupati, Pj Bupati, dan Pj Walikota atau yang mewakili, Unsur Forkopimda Kabupaten Kotawaringin Barat, Para Kepala Perangkat Daerah dan Instansi Vertikal, Alim Ulama, Tokoh Masyarakat, dan Pimpinan Ormas Islam serta Seluruh Masyarakat Kotawaringin Barat.

(Rzn/Foto: Media Disdik)